Rabu, 22 Februari 2012

Kekasih...

Kekasih… 
Suatu ketika aku akan wafat… 
Menyandang bulu dan sayap laksana malaikat 
Dan akan segera ku akhiri cerita 
Saat sisa nafasku berhenti dibatas waktu… 
Bila tiba saat kupergi… 
Jangan ada derai air mata kedukaan 
Karna ratapmu akan patahkan sayapku 
Kepergiaanku menempuh puncak impian, 
Ketika sang utusan merengkuh jiwa ini. 
Hapuslah air matamu… 
Meski terus kau percikan duka atas kepergianku, 
Aku tak akan pernah kembali, 
Dan sungguh tak ingin kembali. 
Biarlah jiwaku tenang berlalu… 
Dalam dekapan hangat sayap malaikat 
Merengguk anggur kebebasan semu 
Diantara setumpuk timbangan perbuatanku 
Aku berharap… 
Jasad matiku kau balut dengan senyum 
Benamkan kebalik tanah penuh ketulusan 
Iringi kepergianku dengan doa 
Mungkin itu akan meringankan bebanku 
Biarlah pusara ini menjadi saksi… 
Bahwa aku pernah mengembara melintasi lembah mimpi 
Sekejap tersenyum merengguk manisnya dosa duniawi 
Yang kini tinggal belulang membujur kaku ditengah sepi… 
Akan kunanti dirimu didepan gerbang keabadian… 
Mungkin dalam penantian ini… 
Masih ada celah 
Tuk wujudkan dahaga rindu ditelaga cinta…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar