Senin, 03 September 2012

Surat Cinta Bapa Kepada Anak-AnakNya

Bapa sangat mengasihi kita semua sebagai anak-anak -Nya. Tetapi seringkali banyak orang tidak tahu bahwa Tuhan sangat mengasihi manusia, bahkan rela berkorban supaya kita tidak binasa, tetapi sebaliknya mengalami hidup kekal, hidup berkelimpahan dan diberkati. Satu hal yang sering membuat kita mengecewakah hati Tuhan adalah sikap kita sendiri yang kurang percaya bahwa  Tuhan itu adalah Bapa kita, Seorang Bapa yang sangat mencintai kita sebagai anak-anak-Nya. Seorang Bapa yang selalu menolong anak-Nya kalau anak-Nya dalam kesulitan.  Seorang Bapa yang selalu mengawasi dan memperhatikan anak-Nya.
Tapi bagaimana dengan kita? Saat kita dalam masalah, apakah kita masih bisa mengucap syukur kepada Tuhan? Masih bisakah kita tersenyum menghadapi masalah kita? Kenapa seringkali kita lebih banyak bersungut-sungut dalam menghadapi persoalan kita? Tiada lain adalah karena kita kurang percaya bahwa Tuhan adalah “BAPA” kita.
Bapa sudah mengutus Kristus yang adalah “Yang Terbaik dari Surga” untuk berkorban dan mati bagi kita. Mana mungkin Dia sang Bapa tidak memberkati dan menolong kita dalam mengarungi kehidupan kita. Seperti kata Mazmur Daud ” Sekalipun aku dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya sebab Tuhan besertaku”
Di bawah ini ada sebuah video mengenai “Surat Cinta Dari Bapa”. Bapa yang sangat mencintai kita lebih dari cinta kita kepadaNya. Bapa yang mempunyai rancangan terindah untuk kita


Kasihi Pasangan Hidupmu

Seorang Dosen mengadakan suatu permainan kecil kepada mahasiswanya yang sudah berumah tangga.
“Mari Kita buat satu permainan, mohon satu orang bantu saya sebentar.”
Kemudian salah satu mahasiswa berjalan menuju Papan Tulis.
DOSEN:  Silahkan Tulis 10 nama yg paling dekat dengan anda pada papan Tulis.
Dalam sekejap sudah dituliskan semuanya oleh mahasiswa tersebut. Ada nama tetangganya, nama orang tuanya, kekasihnya, anaknya dan lain-lain.
Dosen:  Sekarang silahkan Coret 2 nama yg menurut anda tidak penting.
Mahasiswa itu lalu mencoret nama tetangganya.
Dosen:  Silahkan Coret 2 lagi !
Mahasiswa itu lalu mencoret nama teman2 kantornya.
Dosen:  silahkan Coret 1 lagi !
Mahasiswa Itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterusnya sampai tersisa 3 nama yaitu orang tuanya, istrinya, dan anaknya.
Suasana kelas hening… Mereka mengira semua sudah selesai dan tidak ada lagi yg harus d pilih.
Tiba tiba Dosen Berkata
Dosen:  Silahkan Coret 1 lagi!
Mahasiswa itu perlahan mengambil pilihan yg amat sulit lalu dia mencoret nama orang tuanya secara perlahan.
Dosen:  Silahkan Coret 1 lagi!
Hatinya menjadi bingung. Kemudian mengangkat kapur dan lambat laun mencoret nama anaknya. Dalam sekejap waktu mahasiswa itupun menangis .
Setelah suasana tenang sang Dosen bertanya kepada Mahasiswa itu. “  Orang terkasihmu bukan orang tuamu dan anakmu? Orang tua yang membesarkan Anda, anak anda adalah darah daging anda , sedang istri  itu bisa di cari lagi. Tapi mengapa anda berbalik memilih istri anda sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan?
Semua orang didalam kelas terpana dan menunggu apa jawaban dari Mahasiswa tersebut.
Lalu mahasiswa itu perlahan berkata, “Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya,  sedang anak jika sudah dewasa setelah itu menikah pasti meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah istri saya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar