Selasa, 03 September 2013

Maafkanlah diriku,bila melukai hatimu

Sunyinya malam ini kasih
Risau hati karna kau pergi
Aku rindu,hatiku pilu
Air mataku membasahi pipi
Datanglah kasih,rindu hatiku padamu
Mengapa slalu membiarkanku

Bila ku pergi tak berpesan
Kuharap kau mengerti
Bahwa aku hanya ingin sendiri
Suatu saat engkau kan mengerti
Maafkanlah diriku,bila melukai hatimu 


Ingin hatiku menghindari asmara
Agar ku bebas dari belenggu jiwa
Tapi ternyata nuraniku terguncang
Bertumpu di dada dan membelenggu jiwa
Ingin hatiku menghindari asmara
Karna slalu berlinang air mata
Tapi ternyata nuraniku berontak
Tak sanggup rasanya tuk bersandiwara
Ingin hatiku menjerit
Lelah dibebani derita
kini hatiku terluka
Ingat saat kita tertawa dan bercanda
Bukanku menyesali namun ku tau
Bahwa ku tak kuat menahan rindu
Terkadang ku merasa minder padamu
Mungkin karna aku terlalu egois
Tak sampai hatiku tuk membuatmu lelah lagi karnaku
Ku juga orang biasa
Yg tak mampu berharap lagi
Ku juga memiliki keterbatasan kesabaran
Maafkan aku bila menyakitimu
Namun bukan niatku begitu
Aku hanya ingin mencoba mengerti
Mencari warna lain yg bisa membuatmu tenang
Tapi bukan aku,karna ku hanya memiliki 1 warna
Tak mampu ku mengerti
Bahwa aku kan tersisih jua.


by: Romian Sianturi

Sebenarnya hatiku selalu mencintaimu

Dimana kau selama ini bidadari yang ku nanti
kenapa baru sekarang kita dipertemukan
sesal kan tiada arti karna semua tlah terjadi
kini kau tlah menjalani,sisa hidup dengannya
mungkin salahku melewatkanmu tak mencarimu sepenuh hati
maafkan aku
kesalahanku melewatkanmu hingga kau kini dengan yang lain
maafkan aku

Sebenarnya hatiku selalu mencintaimu
Hanya saja ku tak pernah mengatakan kepadamu
Dalamnya cintaku menggenggam tulus hatimu
Namun kini kau katakan cinta sudah terlambat
tak berulang kembali
kau tak akan terlewati segenap hati ku cari dimana kau berada
walau ku terlambat kau tetap yang terhebat
melihatmu, mendengarmu kau lah yang terhebat
Seharusnya ku tak biarkan kau menanti
Kata cinta dariku yang tersimpan terlalu lama
Dan seharusnya ku pahami isi hatimu
Yang tulus menyayangi diriku
Sebelum cinta menjadi miliknya


Kamis, 18 Juli 2013

***PATIK PALIMAHON***

Aha do among sibahenonku tu ho
Na boi palas roham, di hatuaon ni umur mi
Tung tao na bagas pe langeanhu do
Mandiori pinarsinta ni roham
Asa boi paganjang umur mi

Marsada Grup
Dia be inang pangidoan ni roham
Bahenon ni anak mon
Asa tung las nang roham i
Nang aha pe inang sai luluanhu do
Na sa natolap gogohi
Asa boi pasonang roham

Reff:
Sude parsatongkinan do
Nasa na di hasiangan on
Ndang arta ni portibion na naeng sipasahatonhi

Jalo ma sombanghon inong
Jalo ma sombanghon among
Ni dok ni patik palimahon i
Pasangaponhu natorashu
Indo nang siulahanhu
Tu ari na naeng ro
Ido nang sisombahonhu
Tu ho among inong

Marsomba ujung ahu
Tu ho among, tu ho inong
Sai pasu-pasu ma hami pinomparmon
Memehonhu ma atong, tu sude pahompumon
Asa tung diantusi be muse, pasangaphon natorasna
 

 

Senin, 24 Juni 2013

Menangis Karena Kasih

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku. Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh aku harus menyediakan makan untuknya. Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja. Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam. Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut! Oh…Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat: “Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku, aku minta maaf,ayah … “ Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku. Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur. Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya. Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia. Namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal. Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, “Aku minta maaf, ayah“. Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu. Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga! Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus. Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : “Maaf, ayah”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu. Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya? Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk ibu…..”. Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?” Jawaban anakku itu : “Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”. Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan. Aku bilang pada anakku, “Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi…. aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu. Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur ‘ibu sayang’, Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi. Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya. Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua. Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul ? Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku Note : Untuk para suami dan laki-laki, yang telah dianugerahi seorang istri/pasangan yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari pada istrimu. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu. Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikannya. Share jika anda tersentuh dgn cerita ini :)
Siapa Yang Bisa Nahan Air Mata, Jika Baca Kisah Berikut ini ^^ simak yukk :)
Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil.
Begitulah yang kurasakan, karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh aku harus menyediakan makan untuknya.
Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.
Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam.
Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!
Oh…Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:
“Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku, aku minta maaf,ayah … “
Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku. Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.
Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.
Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.
Namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal. Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, “Aku minta maaf, ayah“.
Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu.
Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!
Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.
Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : “Maaf, ayah”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.
Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya? Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk ibu…..”. Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?” Jawaban anakku itu : “Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”. Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan.
Aku bilang pada anakku, “Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi…. aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.
Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur ‘ibu sayang’, Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.
Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.
Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua. Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul ?
Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku
Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikannya.
Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikannya.

Jumat, 24 Mei 2013

Semua Indah Pada Waktunya Jangan Menangis Mama

Ada satu kisah yang menceritakan seorang ibu yang di tingal oleh anaknya karena penyakit jantung.
Pas seminggu sebelum Ibu di tinggal anaknya, Si anak ini memang sikapnya manja
Pada hari Senin kegiatan yang biasa di lakukan anaknya yaitu bangun pagi, Baca kitab suci, mandi, sarapan, dan berangkat ke sekolah dengan di antar oleh Ibunya. Setelah pulang sekolah dy di jemput lagi oleh Ibunya di depan sekolah dan mereka langsung pergi berbelanja ke suatu mall yang dekat dengan sekolahnya. Saat itu anak itu mendapat serangang jantung secara tiba tiba dan langsung tuh anak pingsan dan dengan cepat si Ibu berteriak minta tolong kepada orang yang ada di mall untuk menolong menggendong si anak itu dan ternyata ada teman dari si anak yang sakit jantung langsung dengan cepat temanya membawa anak itu ke parkiran mobil Ibunya dengan cepat si Ibu mengendari mobil ke rumah sakit yang terdekat di dekat mall dan langsung dengan cepat di tanganin dan di cek oleh dokter dan si iu di panggil oleh dokter ke ruangannya untuk memberi laporan tentang hasil pemeriksaanya kepada Ibunya, dan doter berkata bahwa anak ibu ada kerusakan di klep jantungnya itu musti di operasi dan Si Ibu berkata kepada dokter itu, Dok lakukan lah yang terbaik menurut anda saya mau anak saya selamat.tetapi dokter itu berkata kepada Si Ibu, Bu saya Bisa saja membantu tapi keadaanya tidak memungkinkan kondisi anak Ibu sedang kritis kritisnya dan persediaan di koperasi kita kalau kleep jantung sedang kosong kalau mau menunngu selama tiga sampai empat hari.
Setelah itu Si Ibu keluar dengan perasaan yang linglung sebelum ke ruang perawatan Si Ibu pergi ke tempat ibadah untuk berdoa dan memasang lilin kepada bunda maria di dalam doanya itu dy menceritakan semua unek unek yang ada di hati Si Ibu, dan terus berharap setelah Itu Si Ibu balik ke rumah sakit dan dengan setia dy menunggu anak Ibu yang masih terbaring lemah. Dan si anak mentanyakan bahwa dy sakit apa tetapi Si Ibu menjawab dy cuman kecapean setelah itu Si Ibu dengan setia menjaga anaknya di rumah sakit itu sampai suatu ketika Si Ibu bermimpi di dalam mimpinya itu anaknya dengan sudah sehat kembali sampe sampe lebih sehat dari pada biasanya dan Si Ibu langsung terbangngun dan terkejut dan jam di dingding rumah sakit sudah menunjukan pukul 04.10 pagi Si Ibu melihat anaknya masih belum sadar dan Si Ibu pergy ke tempat Ibadah dan memasang lilin lagi dan berdoa dengan penuh harapan tepat hari ke 4 Si ibu di panggil oleh dokter bahwa anaknya telah sadar dan menemukan pendonor untuk anaknya dan si ibu dengan senang menjawab, “kapan dok anak saya bisa di operasi?” dan dokter menjawab bisa besok atau lusa kita lihat keadaan dulu, dan Si ibu berkata “ tidak bisa Ini hari aja dok ? dan dokter menjawab tidak Ibu anak ibu masih baru sadar belum bisa kita operasi sekarang soalnya kondisinya masih drop. Pas lusanya saat mau di operasi dan sedang mau memasuki ruang bedah si Ibu mengantar bersama sang dokter dan perawat, setelah sampai di deoan ruang bedah Si Ibu mau masuk ke dalam ruang bedah untuk menemani anaknya tetapi di larang oleh suster untuk sampai batas pintu saja tetapi si Ibu memaksa masuk tetapi tidak di ijinkan, dan akhirnya Si Ibu menunggu dengan setia di ruang tunggu depan ruang bedah. Setelah 3 jam sang dokter keluar dari ruang bedah. Dan si Ibu dengan hati cemas menanyakan kepada dokter dengan keadaan anaknya dan si Dokter menjawab dengan sangat menyesal operasi anak Ibu tidak berjalan lancar. Dengan sekejab si ibu merasa hatinya sangat remuk ketika keadaan anaknya yang tidak tertolong. Sang dokter memberi suatu surat yang di beri anaknya kepada Ibunya. Dan si Ibu membaca isi suratnya adalah “bu tolong ijinkan yah bu ginjal saya, saya donorkan untuk orang yang membutuhkan. Saat itu juga Si Ibu terdiam seribu bahasa dan terasa sangat sedih hatinya. Si Ibu terdiam sambil mengingat bahwa anak ini emang semasa hidupnya dia sangat baik sampai sampai dia mau melakukan hal yang seperti ini. Setelah itu dokter menanyakan apakah Ibu mau melihat kondisi anak Ibu kalau mau saya minta perawat untuk keluar selama beberapa menit. Si Ibu menjawab mau dengan hati yang ancur si Ibu masuk ke ruang bedah melihat anak sudah seperti ibu si Ibu pun menangis. Sampai sampai dy tidak kuat melihatnya dan keluar dari ruang itu. Serelah ittu dy pulang ke rumah dan pas memasuki rumah dy sangat beda yang biasanya bersama anaknya ternyata dy cuman sendiri pada saat itu si Ibu pun masuk kekamar anaknya dan tidur tiduran di kamar anaknya, gak tau si Ibu antara sadar dan tanpa sadar si anaknya itu ada di depan ibunya dan berkata, “ma, jangan menangis aku sudah tidak merasakan kesakitan lagi dan aku sudah ketemu sama papa, ma. Aku pun diajak jalan oleh papa keliling-liling di sini sangat bagus deh ma. Mama jangan marah yah mah aku mau mendonorkan ginjal ku untuk orang yang membutuhkan dan apabila mama mau mengadopsi anak boleh kok ma supaya tidak kesepian kalau anak laki laki mama tolong mensanyangi seperti menyayangin aku, dan kalau perempuan juga harus merawat dy seperti anak mama sendiri juga boleh tidur di kamar aku dan memainkan semua maenan aku. Dan saat si Ibu sadar dy pun merenungkan perkataan anaknya itu dan dy merasa sudah agak tenangngan dari sebelumnya

Rabu, 10 April 2013

Apa kehendak Tuhan dalam hidup Anda?

Apa kehendak Tuhan dalam hidup Anda? Banyak orang ingin melakukan kehendakNya tapi mereka bergumul karena mereka tak tahu apa kehendak-Nya 1. Tuhan mempunyai rencana besar untuk hidup anda ! Kita adalah ciptaan Tuhan, sesuai dengan rupaNya, untuk suatu tujuan. Seperti Tuhan memanggil Nabi Yesaya (Yesaya 49:1), Yeremia (Yeremia 1:5) dan Paulus (Galatia 1:15) untuk suatu tujuan khusus, Ia pun mempunyai rencana khusus dalam hidupmu.
"Sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11)
Alkitab mengatakan bahwa kehendak Allah adalah "baik, berkenan dan sempurna." (Roma 12:2)

2. Kehendak Allah yang terutama adalah, bahwa kita mempunyai hubungan intim denganNya melalui putraNya, Yesus Kristus.
"Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran." (1 Timotius 2:3-4)

3. Tuhan ingin kita menjadi murid Kristus.

"Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti aku." (Lukas 9:23)

4. Alkitab menolong kita untuk mengetahui kehendakNya
"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105)
Tuhan berjanji memberikan kita suatu kebijaksanaan jika kita meminta kepadaNya dalam doa, dan percaya bahwa Ia telah memberikannya.

5. Terkadang kita harus meminta Tuhan suatu hikmat untuk mengerti kehendakNya.
"Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, - yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -, maka hal itu akan diberikan padanya." (Yakobus 1:5)
Dalam Filipi 4:6, Tuhan menyatakan bahwa kita dapat berdoa untuk memohon apapun.

6. Tuhan telah memberikan Roh Kudus sebagai penuntun
"Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." (Yohanes 16:13a)

7. Kita seharusnya mendengarkan nasihat dari pria dan wanita yang bijaksana yang ditempatkan Tuhan dalam hidup kita.
Seringkali nasehat dari orangtua, pendeta, pelayan kaun muda, guru sekolah minggu ataupun orang lain, membantu kita dalam menghadapi situasi kita sehingga kita dapat memutuskan apa yang Tuhan ingin kita lakukan.
"Jalan orang bodoh lurus dalam pandangannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak." (Amsal 12:15)
"Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasehat banyak." (Amsal 15:22)

8. Alkitab menyatakan bahwa damai sejahtera akan datang dalam hidup kita jika kita menyenangkan Tuhan.
Sewaktu menentukan antara dua alternatif dalam doa kita, terkadang akan ada pilihan yang memberikan suatu damai sejahtera. Pilihan itu kemungkinan merupakan kehendak Tuhan.
"Di mana ada kebenaran di situ tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17)

9. Kita harus meletakkan kepercayaan kita pada Tuhan bahwa apapun yang dilakukanNya adalah untuk kebaikan kita.
"Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri . Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:5-6)
"Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya, pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6)

10. Tuhan telah memberikan pada setiap kita suatu talenta dan kemampuan untuk dipakai dalam pelayanan kepadaNya.
Tuhan selalu memperlengkapi kita untuk melakukan apa yang diinginkanNya. Jika anda tak diberikan suatu kemampuan dalam suatu bidang, Tuhan mungkin tak memanggil Anda untuk melayani di bidang tersebut. (lihat Roma 12:6-8, I Korintus 12:1-11, dan Efesus 4:11-13 sebagai daftar karunia Roh)

Ingatlah bahwa tujuan utama Tuhan dalam hidup kita adalah untuk kemuliaan namaNya (I Korintus 10:31) sehingga kabar Injil dan kerajaan Allah dapat disebarluaskan (Kejadian 50:20 dan Filipi 1:12).
"Sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11) Alkitab mengatakan bahwa kehendak Allah adalah "baik, berkenan dan sempurna." (Roma 12:2)
2. Kehendak Allah yang terutama adalah, bahwa kita mempunyai hubungan intim denganNya melalui putraNya, Yesus Kristus. "Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran." (1 Timotius 2:3-4)
3. Tuhan ingin kita menjadi murid Kristus.
"Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti aku." (Lukas 9:23)
4. Alkitab menolong kita untuk mengetahui kehendakNya "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105) Tuhan berjanji memberikan kita suatu kebijaksanaan jika kita meminta kepadaNya dalam doa, dan percaya bahwa Ia telah memberikannya.
5. Terkadang kita harus meminta Tuhan suatu hikmat untuk mengerti kehendakNya. "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, - yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -, maka hal itu akan diberikan padanya." (Yakobus 1:5) Dalam Filipi 4:6, Tuhan menyatakan bahwa kita dapat berdoa untuk memohon apapun.
6. Tuhan telah memberikan Roh Kudus sebagai penuntun "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." (Yohanes 16:13a)
7. Kita seharusnya mendengarkan nasihat dari pria dan wanita yang bijaksana yang ditempatkan Tuhan dalam hidup kita. Seringkali nasehat dari orangtua, pendeta, pelayan kaun muda, guru sekolah minggu ataupun orang lain, membantu kita dalam menghadapi situasi kita sehingga kita dapat memutuskan apa yang Tuhan ingin kita lakukan. "Jalan orang bodoh lurus dalam pandangannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak." (Amsal 12:15) "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasehat banyak." (Amsal 15:22)
8. Alkitab menyatakan bahwa damai sejahtera akan datang dalam hidup kita jika kita menyenangkan Tuhan. Sewaktu menentukan antara dua alternatif dalam doa kita, terkadang akan ada pilihan yang memberikan suatu damai sejahtera. Pilihan itu kemungkinan merupakan kehendak Tuhan. "Di mana ada kebenaran di situ tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17)
9. Kita harus meletakkan kepercayaan kita pada Tuhan bahwa apapun yang dilakukanNya adalah untuk kebaikan kita. "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri . Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:5-6) "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya, pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6)
10. Tuhan telah memberikan pada setiap kita suatu talenta dan kemampuan untuk dipakai dalam pelayanan kepadaNya. Tuhan selalu memperlengkapi kita untuk melakukan apa yang diinginkanNya. Jika anda tak diberikan suatu kemampuan dalam suatu bidang, Tuhan mungkin tak memanggil Anda untuk melayani di bidang tersebut. (lihat Roma 12:6-8, I Korintus 12:1-11, dan Efesus 4:11-13 sebagai daftar karunia Roh)
Ingatlah bahwa tujuan utama Tuhan dalam hidup kita adalah untuk kemuliaan namaNya (I Korintus 10:31) sehingga kabar Injil dan kerajaan Allah dapat disebarluaskan (Kejadian 50:20 dan Filipi 1:12). "Sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11)

Alkitab mengatakan bahwa kehendak Allah adalah "baik, berkenan dan sempurna." (Roma 12:2)
2. Kehendak Allah yang terutama adalah, bahwa kita mempunyai hubungan intim denganNya melalui putraNya, Yesus Kristus. "Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran." (1 Timotius 2:3-4)
3. Tuhan ingin kita menjadi murid Kristus.
"Setiap orang yang mau mengikuti Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikuti aku." (Lukas 9:23)
4. Alkitab menolong kita untuk mengetahui kehendakNya "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105) Tuhan berjanji memberikan kita suatu kebijaksanaan jika kita meminta kepadaNya dalam doa, dan percaya bahwa Ia telah memberikannya.
5. Terkadang kita harus meminta Tuhan suatu hikmat untuk mengerti kehendakNya. "Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, - yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit -, maka hal itu akan diberikan padanya." (Yakobus 1:5) Dalam Filipi 4:6, Tuhan menyatakan bahwa kita dapat berdoa untuk memohon apapun.
6. Tuhan telah memberikan Roh Kudus sebagai penuntun "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." (Yohanes 16:13a)
7. Kita seharusnya mendengarkan nasihat dari pria dan wanita yang bijaksana yang ditempatkan Tuhan dalam hidup kita. Seringkali nasehat dari orangtua, pendeta, pelayan kaun muda, guru sekolah minggu ataupun orang lain, membantu kita dalam menghadapi situasi kita sehingga kita dapat memutuskan apa yang Tuhan ingin kita lakukan. "Jalan orang bodoh lurus dalam pandangannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak." (Amsal 12:15) "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasehat banyak." (Amsal 15:22)
8. Alkitab menyatakan bahwa damai sejahtera akan datang dalam hidup kita jika kita menyenangkan Tuhan. Sewaktu menentukan antara dua alternatif dalam doa kita, terkadang akan ada pilihan yang memberikan suatu damai sejahtera. Pilihan itu kemungkinan merupakan kehendak Tuhan. "Di mana ada kebenaran di situ tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah ketenangan dan ketentraman untuk selama-lamanya." (Yesaya 32:17)
9. Kita harus meletakkan kepercayaan kita pada Tuhan bahwa apapun yang dilakukanNya adalah untuk kebaikan kita. "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar pada pengertianmu sendiri . Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." (Amsal 3:5-6) "Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya, pada hari Kristus Yesus." (Filipi 1:6)
10. Tuhan telah memberikan pada setiap kita suatu talenta dan kemampuan untuk dipakai dalam pelayanan kepadaNya. Tuhan selalu memperlengkapi kita untuk melakukan apa yang diinginkanNya. Jika anda tak diberikan suatu kemampuan dalam suatu bidang, Tuhan mungkin tak memanggil Anda untuk melayani di bidang tersebut. (lihat Roma 12:6-8, I Korintus 12:1-11, dan Efesus 4:11-13 sebagai daftar karunia Roh)
Ingatlah bahwa tujuan utama Tuhan dalam hidup kita adalah untuk kemuliaan namaNya (I Korintus 10:31) sehingga kabar Injil dan kerajaan Allah dapat disebarluaskan (Kejadian 50:20 dan Filipi 1:12).

Kamis, 21 Maret 2013

Kasih itu Menghapuskan

Kasih itu Menghapuskan
Di salah satu toko ada seorang gadis kecil membeli banyak pensil dan penghapus. Penjaga toko pun sangat heran karena gadis kecil itu hanya membeli pensil dan penghapus tanpa membeli satu buku pun.
Penjaga toko pun bertanya, “Mengapa kau membeli banyak pensil dan penghapus? mengapa kau tak membeli buku?”
Gadis kecil pun tersenyum dengan lebar dan menjawab, “Aku sangat membutuhkan pensil dan penghapus karena aku cukup mempunyai selembar kertas saja. Kertas itu adalah hatiku, bila ada yang menyakiti aku, akan kutulis semua pada kertasku, bila sudah penuh maka aku akan menghapusnya sehingga tak ada dendam di hatiku.”
Penjaga toko pun sedikit kebingungan, “Apa yang kau tulis? Bukankah dengan menuliskannya maka kau akan selalu melihat dan mengingatnya?”
Sekali lagi dengan tersenyum gadis kecil itu memberikan jawaban yang luar biasa, “Aku akan menuliskan namanya dan hal yang dia perbuat padaku. Aku akan selalu mengingatnya agar tak lupa mendoakannya setiap malam.”
Kasih itu mampu menghapuskan segala sesuatu yang jahat. Kasih mampu mengubah kutuk menjadi berkat. Kasih mampu memulihkan hati yang terluka karena kasih yang sesungguhnya itu berasal dari Allah.
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa.
1 Petrus 4:8

Sayangilah Tubuhmu!

Sayangilah Tubuhmu
Ada banyak muda mudi yang hidupnya selalu dituntut oleh tren. Mereka ingin selalu terlihat keren dan tidak ingin disaingi oleh temannya yang lain. Harga diri menjadi alasan utama mereka agar selalu menjadi pusat perhatian.
Mengukir tato pada tubuh, memasang anting yang tidak pada tempatnya, menindik hidung, atau pun yang mau unjuk kekebalan seperti menginjak paku  serta memakan beling/pecahan kaca. Apa yang menjadi tren di masyarakat, itulah yang akan dikejar.
Sayangilah tubuhmu! Di dalam tubuh kita ini ada Roh Allah. Dengan tubuh kita inilah, kita bisa memberkati orang lain. Selain itu yang terutama adalah dengan tubuh jasmanilah kita juga menyembah Tuhan.
Kita adalah kesaksian yang hidup untuk menyaksikan kebaikan Tuhan biar orang-orang di sekitar kita dapat melihat secara nyata betapa besar dan ajaibnya Tuhan kita. Sayangilah tubuhmu! Jaga dan rawat dengan baik apa yang sudah Tuhan berikan kepada kita karena tubuh yang sehat adalah berkat yang berharga.
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, –dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
1 Korintus 6:19

Sabtu, 02 Februari 2013

"Pernahkah kau mencintaiku seperti aku mencintaimu?"

"Pernahkah kau mencintaiku seperti aku mencintaimu?"

kata-kata itu selalu ia ucapkan pada kekasihnya itu.



Gadis itu benar-benar mencintai seseorang yang sepantasnya ia pangil paman.

Begitu cintanya ia kepada laki-laki itu sampai ia rela lakukan apa saja asal bisa bersama denganya.

Tidak perduli dengan apapun.



"Aku mencintaimu, tapi maaf tidak bisa menikahimu."

Entahlah.

Berkali-kali laki-laki itu mengucapkan kata cinta tetap saja banyak keraguan didalam hati gadis itu. Dalam benaknya hanya terpikir kalau laki-laki itu hanya ingi mempermaninkanya.



"Kau tahu aku milik orang lain, tapi mengapa tetap memaksakan hubungan ini?"

gadis kecil itu tidak pernah bisa menjawab, mengapa ia selalu memaksakan hubungan yang sudah jelas akhirnya. hanya sebuah kalimat kecil yang selalu menyertai jawabanya. "Karena aku cinta."







Hari dimana mereka harus berpisah semakin dekat. hari itu begitu menyakitkan untuk gadis itu. ia selalu memohon pada kekasihnya agar selalu menemaninya di hari-hari terakhirnya bersama kekasihnya itu.

"Temani aku ya, tiga hari ini saja. setelah itu semuanya berakhir."

kekasihnya tidak pernah menjawab iya ataupun tidak. hanya seperti mengantungkan harapan pada gadis itu.



"Kalau bukan karena cinta." gadis itu mulai meneteskan air mata "Temanilah aku karena kau kasihan padaku."



Tapi entah mengapa kekasihnya tetap saja tidak bisa menemaninya, bahakan hingga hari terakhir dia berada disana kekasihnya tetap diam dan tidak menemuinya.

"Mengapa kau seperti ini kepadaku? apakah aku benar-benar tidak ada artinya untukmu. apakah tidak ada sedikitpun cinta untukku. mengapa kau tidak mau menemuiku. padahal esok kita akan berpisah."

Entah sudah berapa banyak air mata yang telah ia buang untuk kekasihnya itu. ia merasa saat ini cintanya pada laki-laki itu benar-benar tidak ada artinya. sedikitpun laki-laki itu tidak perduli dengan perasaanya.

Kini ia hanya tinggal menghitung jam sampai pagi menjelang dan semuanya berakhir.



"Tuhan, mengapa aku begitu tidak ikhlas kehilangannya. Padahal Engkau sudah memperingatkanku untuk jangan mencintainya. Bahkan akupun tahu dia takan pernah menjadi milikku."



Jarum panjang pada jam dinding itu masih terus berputar. dan entah mengapa lajunya semakin cepat. Beberapa saat kemudian handphone gadis itu berdering.

"Aku didepan rumahmu, keluarlah."

gadis itu berlari kencang keluar rumah, berharap kali ini benar-benar kekasihnya yang ada diluar sana.

Ya, memang dia. berdiri menunduk didepan mobilnya. entahlah, wajahnya tak begitu nampak. apaka dia sedih atau senang gadis itu tidak pernah tahu.

Jam menunjukan pukul 11.45 pm. Malam ini terasa begitu dingin, tapi gadis itu hanya berlari pergi mengejar kekasihnya hanya dengan sedal jepit dan celana pendek serta baju tipisnya.

"Kau tidak ada baju lain?"

gadis itu hanya menggeleng.

"Kenapa tidak pakai jaket?"

"Semuanya sudah kumasukan dalam koper."







Dia masih tetap diam. tidak banyak kata yang dia ucapkan malam itu.

"Kau tidak mau memelukku?" gadis itu menatap kekasihnya pelan.

"Tidak."

"Kenapa?"

"Tidak ada."

"Kau tidak mencintaiku?"

"Aku cinta padamu."

"Tapi mengapa kau terus menyakitiku?"

"Karena kau juga menyakitiku."

"Aku, menyakitimu? apa, apa yang membuatmu tersakiti."

"Sudahlah, kita ganti topik saja!!" wajah laki-laki itu tampak sedikit marah dan kesal.

"Kau tidak pernah menyayangiku. kau lebih suka melihatku menangis kan." air mata itu sudah terlalu sering dibendung. air matanya sudah tidak tertahan lagi. semua yang ia rasakan pada kekasihnya ia katakan begitu saja tanpa perduli dengan apapun.



"Kau senang aku pergi, karena kau bisa dengan mudah dapatkan pengantiku."

semuanya, semuanya sudah diucapkan. bahkan gadis itupun lupa apa yang tadi ia ucapkan pada kekasihnya.



"Ya semuanya benar!!" laki-laki itu tampak begitu marah. " Kau benar, aku tidak mencintaimu, tidak menyayangimu, aku hanya memanfaatkanmu, dan ya semuanya benar bahwa aku hanya orang jahat. kau puas!!!"



kemudian laki-laki itu pergi meninggalkan gadis itu tanpa seutas senyumpun untuknya.



matahari mulai nampak. koper-koper itu tampak begitu besar dan berat. Semua kawan-kawannya sudah bersiap didepan rumah hanya tiggal gadis itu.

"Datanglah sebentar saja kerumahku. Sebentar saja." air mata itu terus mengalir. "Kumohon."

"Aku tidak bisa. aku harus bekerja."

"Sebentar saja."

kekasihnya tidak banyak bicara dan segera mematikan telponya.

Sesaat kemudian sebuah pesan singat masuk ke handphonenya.



Maaf aku tidak bisa datang.

Pulanglah.

Suatu hari nanti aku pasti akan menemuimu.

aku mencintaimu.



Kenapa begitu. kenapa laki-laki itu begitu jahat pada gadis itu.

yang bisa dilakukan gadis itu hanyalah memohon agar kekasihnya bisa datang.

tapi tetap, kekasihnya tidak pernah datang.



"Tuhan, aku benar-benar tidak ikhlas dengan semua ini. kalau Kau sayang padaku, Tuhan. tunjukan padaku kalau dia benar-benar mencintaiku. Perlihatkan padaku kalau ada aku dihatinya."



Bus itu melaju cepat menuju Airport, hinga Doaaaaaaarrrrrrr.... sebuah kecelakan besar menumbangkan bus itu.

4 dari 13 orang penumpangnya mengalama cedera berat, termasuk gadis itu. 7 buah mobil ambulan datang dengan cepat dan mengantarkan mereka ke rumah sakit terdekat.



gadis itu tampak tidak merasakan apa-apa padahal lukanyalah yang paling berat. dia hanya terbaring diam melihat keadaan disekitarnya. hinga seseorang datang dengan berlari dan segera memeluknya.

"Apa yang terjadi padamu?"

gadis itu tetap dia, kini dia bisa merasakan lukanya, begitu sakit, pedih dan sangat menyiksa.

"Dengarkan aku. semuanya akan baik-baik saja. dokter akan menolongmu."

wajah laki-laki itu tampak begitu khawatir.

"Aku, tidak ingin pergi." suara gadis itu terbata-bata "Tidak ingin meninggalakanmu."

"Kau tidak akan pernah meningalkanku dan aku tidak akan pernah meninggalkanmu."

"Sa-kit... disini sakit." gadis itu mengengam dadanya kencang, seraya mengisyaratkan sesuatu.

"Semuanya akan baik-baik saja. aku tidak akan meningalkanmu."

gadis itu mulai tersenyum tipis.

"Kau mau kita berpisah kan, sekarang kita akan berpisah. Tuhan tidak mau kita bersama. Dia ingin aku menemaniNya. karena kau tidak bisa menemaniku." Senyum gadis itu semakin melebar tapi wajahnya masih tampak kesakitan. "Kau mau aku pulang kan, aku akan pulang tapi kau tidak bisa menemuiku lagi."

laki-laki itu hanya terdiam. matanya mulai memerah.entah apa yang kini bergejolak dihatinya. begitu pedih dan menyakit.



"Sayang, Pernahkah Kau mencintaiku seperti aku mencintaimu?"

tubuh gadis ini begitu dingin. denyut nadi dan detak jantungnya mulai tak terdengar. darah segar masih terus mengucur dari hidung dan kepalanya. dan senyum manisnya dibibirnya menemani matanya yang kini mulai tertutup.



Entahlah harus berapa kali kukatakan bahwa aku mencintaimu.

Entahlah apa yang harus kulakukan agar kau percaya aku menyayangimu.

Kau tahu kita takkan pernah bisa bersama, tapi kau terus memaksakan semuanya.
Kau tahu aku tidak akan bisa melihatmu pergi tapi kau terus memaksaku untuk datang.

Sekarang kau benar-benar meningalkanku dan berkata bahwa aku bahagia tanpamu.

Penahkah aku mencinkaimu seperti kau mencitaiku?

Aku pernah mencintaimu, dan akan selalu mencintaimu dan cintaku lebih besar dari cintamu kepadaku